Ling Tien Kung Bandung pertama kali diperkenalkan oleh Bpk. Budiman dan Bpk.Eddi Sumedi pada tahun 2016. Pada awalnya Bpk. Eddi mengenal Ling Tien Kung pada tahun 2010 dari sasana Citraland Surabaya, ketika masih aktif bekerja di salah satu perusahaan multinasional. Seiring berjalannya waktu Ling Tien Kung Bandung berkembang semakin pesat.
Ling Tien Kung Pusat sendiri yang berada di Surabaya telah berusia 16 tahun.. Seperti keinginan guru besar Ling Tien Kung yaitu Lao Shi, Ling Tien Kung tidak akan kmana-mana, tetapi ada di mana-mana. Karena itulah, kita harus membangun kebersamaan dalam menyebarkan Ling Tien Kung. Kata kebersamaan memang terasa begitu familiar di telinga kita, khususnya bagi mereka yang tergabung dalam sebuah komunitas atau organisasi. Termasuk di tubuh Ling Tien Kung, hanya saja terkadang individu di dalam kelompok tersebut tidak tahu atau bahkan melalaikan arti dan makna dari kebersamaan.
Lalu bagaimana dengan Ling Tien Kung sendiri? Jelas kebersamaan begitu penting karena dengan terciptanya kebersamaan diantara anggota Ling Tien Kung akan menciptakan ikatan yang erat karena rasa kekeluargaan dan persaudaraan, lebih dari sekedar bekerjasama atau hubungan profesional lainnya.
Dalam Ling Tien Kung tidak ada kelas-kelas, artinya semua keluarga besar Ling Tien Kung sama. Terutama ketika kita bersama-sama di lapangan untuk berlatih, semuanya sama kita bersaudara. Bersaudara dalam kebersamaan. Dalam konteks pengembangan Ling Tien Kung ke depannya, kebersamaan itu sangat lah penting artinya.. Tanpa kebersamaan yang utuh, rasanya tidak mungkin kita bisa mengembangkan Ling Tien Kung seperti yang diinginkan mendiang Lao Shi. dewasa ini perkembangan Ling Tien Kung di Indonesia khususnya Jawa Barat sangatlah pesat lebih dari yang di bayangkan sebelumnya. Pertumbuhan sasana-sasana Ling Tien Kung di kota Bandung tinggi sekali. Banyak testimoni dari anggota yang telah merasakan penyembuhan pada tubuhnya, yang pada akhirnya ikut serta mengembangkan dan membuka sasana baru di lingkungan tempat tinggal mereka. Hingga saat ini sejak diperkenalkan dan dikembangkan oleh Bpk.Eddi Sumedi jumlah sasana yang terdaftar di Kortonom Bandung 1 sebanyak 31 sasana aktif yang rutin melakukan kegiatan setiap minggunya, rata-rata latihan dilakukan 2-3 kali dalam sepekan.
Mengamati pertumbuhan jumlah sasana yang cukup pesat tersebut , dalam kurun waktu kurang dari 5 tahun, Bpk. Eddi Sumedi beserta team yaitu Bpk. Maman Suherman, Bpk.Dedi Pria Pertama, Ibu Yeti Suhaeti dan Bpk.Djumawan Idik terus melakukan sosialisasi ke setiap daerah d Bandung dan Jawa Barat dengan tulus tanpa pamrih dan tanpa mengenal lelah. Mereka membantu memfasilitasi kebutuhan anggota sasana-sasana dalam berbagai hal khususnya yang berkaitan dengan standarisasi kesamaan gerakan agar dicapai maksud dari gerakan-gerakan penyembuhan sesuai visi Ling Tien Kung yaitu "making people healthy" yang dilaksanakan tanpa obat, tanpa alat dan tanpa ragad. sebagai amanah terhadap individu, kelompok atau masyarakat yang membutuhkan penyembuhan dan meningkatkan kualitas kesehatan tanpa memandang suku,agama,ras dan antar golongan. Kebersamaan mereka dalam mengembangkan Ling Tien Kung di Bandung tentulah tidak semudah membalikan telapak tangan, banyak suka dan duka yang mengiringinya, tidak sedikit juga rintangan yang dihadapi, baik secara internal maupun eksternal namun Ketegasan dan kedisiplinan Bpk.Eddi Sumedi yang diimbangi oleh ke empat sahabatnya, dapat menghantarkan Kortonom Bandung 1 bisa bertumbuh terus sampai saat ini. berawal dari sasana SEBAR kemudian sasana Horison dan terus berkembang hingga tercatat sebanyak 31 sasana dengan jumlah instruktur 100 orang dan anggota sekitar 2300 orang lebih. Sekarang lima sahabat ini tetap setia untuk mengembangkan Ling Tien Kung dan mempunyai mimpi untuk memputih birukan Jawa Barat, dengan terus mencari generasi-generasi muda yang mau dan mampu untuk meneruskan perjuangan dan cita-cita mereka untuk menyehatkan masyarakat. Pada tahun 2021 Kortonom Bandung 1 telah mengirimkan sebanyak 32 orang calon instruktur untuk dilatih dan di didik menjadi instruktur yang handal.
Pada tahun 2022 pun Kortonom Bandung 1 mengirimkan sebanyak 32 calon instruktur dan pada tahun 2023 mengirimkan 27 calon instruktur pada gelombang ke 1 dan 12 orang calon instruktur pada gelombang ke 2 ke Surabaya untuk di arahkan menjadi instruktur yang mempunyai disiplin, berkompetensi dan berintegritas.